Radiology

Radiology
Kota Radiasi

Rabu, 06 Maret 2013

Basis Cranii

TEKNIK RADIOGRAFI BASIS CRANII

PROYEKSI SUBMENTO VERTICAL

POSISI PASIEN

  • Pasien Supine di atas meja pemeriksaan
  • Mid Sagittal Plane Kepala tegak lurus dengan bidang film
  • IOML sejajar bidang film
  • Punggung pasien diberi pengganjal dengan bantal, leher full ekstensi kepala bertumpu pada vertex di atas area bidang film
  • Knee fleksi, lengan diposisikan nyaman disamping tubuh dan bahu sejajar bidang transversal.
  • Tabung sinar x tegak lurus dengan infra orbito meatal line kepala

KRITERIA GAMBARAN
  • Tampak Petrous ridge
  • Tulang-tulang pendengaran
  • Processus mastoid
  • Foramen spinosum
  • Foramen ovaleSinus sphenoidales
  • Mandibula arcus zygomaticum
  • Condilus mandibula dengan batas lateral kepala berjarak simetris kanan dan kiri
  • Petrosum terproyeksi simetris
  • Bagian anterior os frontalis superposisi dengan symphisys mandibula
  • Marker R/L tampak di bagian tepi gambar objek.

Selasa, 05 Maret 2013

Tips Penyimpanan Medical Film X_ray



Penyimpanan Medical Film X_ray


DIGUDANG
W      Udara dingin dan kering
W      Sirkulasi udara cukup
W      Film disimpan tersusun menurut expayer datenya
W      Temperature 200 C

DIKAMAR GELAP
±        Disimpan ditempat yang kering
±        Dibuka pada keadaan gelap
±        Disimpan tegak
±        Box film harus teratur

DIKAMAR PEMERIKSAAN 
µ    Disimpan dalam kaset 
µ    Jauh dari sumber radiasi 
µ    Harus disimpan terpisah dari film yang sudah diekspos dan sebelum diekspos




                                                                                                                         Radiology

Ervin Adi Nugroho


Sejarah Radiologi



Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu dia melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena ini merupakan suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus menerus melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu berikutnya. Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau sinar X. Baru di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad Roentgen.

Penemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara konvensional. Salah satu visualisasi hasil penemuan Roentgen adalah foto jari-jari tangan istrinya yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret yang diletakkan di bawah tangan istrinya dan disinari dengan sinar baru itu.
Roentgen dalam penyelidikan selanjutnya segera menemukan hampir semua sifat sinar Roentgen, yaitu sifat-sifat fisika dan kimianya. Namun ada satu sifat yang tidak sampai diketahuinya, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-sel hidup. Sifat yang ditemukan Roentgen antara lain bahwa sinar ini bergerak dalam garis lurus, tidak dipengaruhi oleh lapangan magnetic dan mempunyai daya tembus yang semakin kuat apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi, sedangkan di antara sifat-sifat lainnya adalah bahwa sinar ini menghitamkan kertas potret. Selain foto tangan istrinya, terdapat juga foto-foto pertama yang berhasil dibuat oleh Roentgen ialah benda-benda logam di dalam kotak kayu, diantaranya sebuah pistol dan kompas.

Setahun setelah Roentgen menemukan sinar-X, maka Henri Becquerel, di Perancis, pda tahun 1895 menemukan unsur uranium yang mempunyai sifat hampir sama. Penemuannya diumumkan dalam kongres Akademi Ilmu Pengetahuan Paris pada tahun itu juga. Tidak lama kemudian, Marie dan Piere Curie menemukan unsur thorium pada awal tahun 1896, sedangkan pada akhir tahun yang sama pasangan suami istri tersebut menemukan unsur ketiga yang dinamakan polonium sebagai penghormatan kepada negara asal mereka, Polandia. Tidak lama sesudah itu mereka menemukan unsur radium yang memancarkan radiasi kira-kira 2 juta kali lebih banyak dari uranium.